
-
Banda Aceh – Pemerintah Aceh memberikan apresiasi tinggi kepada 13 relawan Aceh Mengajar Batch 10 yang telah mengabdikan diri di wilayah pelosok Aceh Besar. Apresiasi ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A., mewakili Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, dalam acara Wisuda Relawan Aceh Mengajar Batch 10 yang digelar di Aula Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh, Sabtu (23/8/2025).
Dalam sambutannya, Marthunis menegaskan bahwa pendidikan merupakan kunci utama kemajuan bangsa. Namun, fakta di lapangan masih menunjukkan banyak anak-anak Aceh yang belum mendapatkan akses pendidikan layak akibat keterbatasan sarana, prasarana, dan tenaga pengajar.
“Di sinilah peran penting para relawan Aceh Mengajar. Mereka hadir dengan penuh ketulusan, meninggalkan kenyamanan, dan menempuh perjalanan jauh demi membagikan ilmu di pelosok negeri. Pengabdian ini bukan hanya menyentuh ranah pendidikan, tetapi juga hati dan harapan masyarakat. Para relawan adalah duta-duta kebaikan yang membawa nama Aceh dengan penuh kebanggaan,” ujar Marthunis.

Ia menambahkan, wisuda ini bukanlah akhir dari pengabdian, melainkan awal dari perjalanan panjang yang telah ditempa dengan pengalaman berharga di lapangan. Nilai kesederhanaan, kegigihan, dan makna pengabdian diyakini akan menjadi bekal penting bagi para relawan di masa depan.
Marthunis juga berbagi pengalamannya saat terjun ke program serupa melalui Kelas Inspirasi pada tahun 2017. Kala itu, ia bertanya kepada anak-anak di daerah terpencil tentang cita-cita mereka. Sebagian besar hanya bermimpi menjadi nelayan seperti orang tuanya.
“Padahal, imajinasi adalah awal dari perubahan besar. Jika anak-anak mampu membayangkan dirinya sebagai pengusaha perikanan, misalnya, maka ia akan mencari jalan menuju cita-cita tersebut. Inilah pentingnya inspirasi. Kita perlu membantu mereka memperluas imajinasi agar berani bercita-cita besar,” jelasnya.
Pemerintah Aceh, lanjutnya, menyambut baik inisiatif gerakan Aceh Mengajar. Ia menilai, sinergi antara masyarakat, generasi muda, dan pemerintah adalah kunci dalam membangun pendidikan yang inklusif dan merata.

“Terima kasih atas dedikasi luar biasa yang telah ditunjukkan para relawan. Semoga semangat ini terus menyala, menginspirasi lebih banyak orang, dan membawa perubahan positif yang berkelanjutan. Setiap langkah kecil yang dilakukan adalah amal jariyah sekaligus investasi besar bagi masa depan Aceh,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar, yang diwakili Pamong Budaya Disdikbud Aceh Besar, Rusydi, S.Ag., menjelaskan bahwa wisuda tahun ini diikuti 13 relawan dari berbagai daerah, seperti Aceh, Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Jambi.
“Selama 15 hari, para relawan ditempatkan di sejumlah satuan pendidikan, di antaranya SMA Negeri 3 Seulimuem, SMP Negeri 4 dan 5 Seulimuem, SDN Trans Despot Leungah, SDN Kuta Rentang, SDN Lampanah, dan SDN Leungah,” jelasnya.

Acara wisuda turut dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Aceh, Meurah Budiman, S.H., M.H., selaku Penasehat Aceh Mengajar, serta tokoh pendidikan, akademisi, orang tua relawan, dan para pegiat pendidikan. Kehadiran mereka menjadi simbol dukungan nyata bagi gerakan Aceh Mengajar yang terus menyalakan harapan dan inspirasi di tengah masyarakat pelosok.[]
sumber informasi : https://disdik.acehprov.go.id/berita/kategori/info-acehprov/gubernur-aceh-apresiasi-relawan-aceh-mengajar-menyalakan-harapan-di-pelosok-negeri